Sahabat Aksi, sadarkah kita bahwa kultur media sosial yang berkembang saat ini telah merubah kebiasaan penggunanya? Peralihan dari media cetak, radio dan TV menuju dunia maya pun tak terelakkan.  Media sosial  telah menjadi bahan referensi dan inspirasi dalam kehidupan, seperti membaca buku (e-book), mendengarkan radio (radio streaming), dan menonton TV, update berita terbaru, jual- beli barang atau penyediaan jasa, mencari data perbandingan brand satu dengan yang lainnya, mencari harga jual sebuah brand, mengecek spesifikasi produk, dan semua  informasi bisnis dari brand sebuah perusahaan dapat kita akses dari media sosial. Semuanya tersambung dalam satu dunia, dunia digital.

Seperti artikel Sosial Media Untuk Tingkatkan Brand Awareness yang sudah dibahas sebelumnya, sosial media berperan penting dalam kegiatan bisnis perusahaan dewasa ini. Utamanya dalam proses Brand awareness, menjadi sebuah keharusan dan senjata mutakhir dalam perang brand. Perusahaan berlomba-lomba melakukan promosi, memperkenalkan produk, membangun jaringan dengan pelanggan, memperbaiki pelayanan demi tercapainya brand awareness yang lebih baik. Kegiatan pemasaran melalui media sosial inilah yang akan meningkatkan brand awareness di kalangan pengguna sosial media.

Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan brand awareness lewat media sosial. Mungkin Sahabat Aksi sering melihat postingan yang menggoda di akun Facebook, menggoda para user untuk memberikan “Like” untuk mendongkrak  brand awareness. Banyak juga brand yang melakukan campaign dengan memberikan kuis, contest berhadiah, atau sekadar menambah konten baik itu video, artikel, atau berita. Kesemuanya akan membawa kepada bertambahnya kepercayaan terhadap sebuah brand. Lantas, apakah point penting yang harus dicapai sebuah brand untuk meningkatkan brand awareness melalui sosial media? Ada 4 point penting yang harus dicapai, yakni:

Reach 

Inti dari brand awareness adalah mendapatkan sebanyak mungkin kepercayaan dari pelanggan. Di dalam social media seperti Facebook atau Twitter, jumlah fans dan follower menjadi cerminan kepercayaan pelanggan terhadap sebuah brand. Inilah letak kemampuan media sosial dalam menjangkau calon member dan follower baru dari berbagai usia, gender, pekerjaan, dan negara. Melalui media sosial, calon member ini mampu  kita bidik sebagai pangsa pasar. Setelah mereka telah bergabung dalam jaringan kita, jangan berhenti sampai disini saja, kita perlu menganalisis perilaku mereka dengan tujuan strategi pemasaran yang cocok kita terapkan agar mereka menjadikan pelanggan loyal.

Traffic

Ada dua jenis traffic, direct traffic dan referral traffic. Untuk Direct Traffic pelanggan langsung mengakses akun perusahaan.  Sedangkan untuk referral traffic pelanggan mengakses situs brand kita dari tautan lain. Sebagai contoh ketika sedang membuka sosial media, terdapat link promosi yang ditujukan ke tautan tertentu yang berupa program atau informasi mengenai aktifitas yang tengah dilakukan perusahaan. Traffic tidak hanya terjadi di antara pengguna media sosial saja, antar perusahaan brand satu dengan lainnya dapat bekerja sama untuk membangun traffic diantara mereka.

New Audiences

Setiap hari, pertumbuhan pengguna media sosial semakin bertambah. Seiring itu pula audiences baru terlahir. Terkadang pelanggan lama mulai jenuh dan mulai berpaling dari brand sebuah brand. Untuk itu, dibutuhkan inovasi tiada henti mencari formula yang tepat untuk dapat menarik perhatian new audiences untuk menjadi pelanggan setia. Hal ini tentunya  dibutuhkan riset dan sumber daya manusia serta biaya yang tidak sedikit untuk mencapainya.

Expertise

Expertise merupakan langkah untuk mengeksplorasi citra perusahaan kepada customer. Caranya adalah dengan memberikan konten berupa informasi penting yang bermutu dan tentunya berguna kepada pelanggan. Dengan otomatis kita akan membangun pencitraan perusahaan yang professional dan memang ahli di bidangnya.

Jadi, apakah Sahabat Aksi sudah siap untuk mengembangkan brand Anda melalui sosial media? Selamat mencoba.