40 Ide Marketing Plan di Sosial Media Tahun 2013 (Bagian 4)
16. Tujuh Rumus untuk Mengukur Keberhasilan Sosial Media
- Potensi Jangkauan Sosial Media
Potensi Jangkauan = Sosial Share + Fans di Jaringan Mereka. Contoh: Jika kamu memiliki 1.000 penggemar dan pengikut, dan bersama-sama mereka memiliki 90.000 pengikut, maka kamu memiliki jangkauan potensial 91.000.
- Nilai Fans
Nilai Fans = Total $ Nilai Transaksi Akibat Percakapan / Jangkauan Aktual. Contoh: Jika kamu menghasilkan pendapatan $ 25.000 dari 1.000 fans-mu, setiap fans bernilai $ 25.
- Nilai Facebook Like
Nilai Facebook Like = Total Pendapatan dari Traffic Facebook dalam Sebulan / Total Jumlah Like. Contoh: Jika kamu memiliki 2.000 Facebook like pada bulan Maret, dan menghasilkan pendapatan $ 30.000 dari traffic Facebook, maka tiap facebook like senilai $ 15.
- Presentase Percakapan
Presentase percakapan = Posting yang membahas topik dan brand-mu / Posting yang mendiskusikan topik. Jika 50.000 dari 80.000 postingan menyebutkan “smartphone” juga menyebutkan “iPhone” atau “Apple”, kemudian percakapan tentang Apple adalah 62,5%.
- ROI SoSial Media
ROI = (Pendapatan – Biaya) / Biaya x 100. Contoh: Upaya sosial mediamu dikenakan biaya $ 150.000 tapi melaju $ 225.000 dari bisnis, berarti kamu memiliki ROI sebesar 50%.
- Biaya per Resolusi Isu
Biaya per Resolusi Isu = Biaya dukungan harian / Rata-rata # harian isu yang ditangani. Contoh: 5 anggota tim, ruang kantor, dan peralatan dikenakan biaya $ 1.500 setiap hari. Rata-rata, timmu menangani 175 masalah setiap hari, berarti biaya per resolusi masalah adalah $ 8,57.
- Waktu Resolusi Isu
Rata-rata Waktu Resolusi Isu = Total jam kerja untuk menyelesaikan masalah setiap bulan / Jumlah masalah yang terselesaikan setiap bulan. Contoh: Pada bulan Maret, 3 anggota tim penuh-waktu dan 2 anggota tim paruh waktu menghabiskan waktu 128 jam untuk menyelesaikan 1.870 masalah. Rata-rata waktu yang dihabiskan untuk resolusi isu 0.068 jam, atau 4 menit dan 5 detik.
17. Tetapkan Tujuan dan Sasaran Sosial Media yang Masuk Akal
Strategi yang solid dimulai dengan tujuan dan sasaran. Sementara sosial media dapat digunakan untuk kampanye ad-hoc dengan sasaran yang sederhana, mari fokus pada tujuan bisnis yang lebih tinggi lagi.
Banyak perusahaan yang bertujuan meningkatkan penjualan dengan memperoleh dan mempertahankan pelanggan, atau meningkatkan brand awareness yang diukur dengan survei pemasaran. Lainnya mencoba untuk mengurangi biaya dengan membuat pemasaran mereka lebih efisien, membenahi customer service atau meningkatkan skor kepuasan pelanggan. Ini adalah tipe tujuan bisnis yang kamu harus tingkatkan ketika membangun tujuan sosial mediamu.
Dengan beberapa tujuan ini di pikiranmu, seperti apa tujuan sosial media yang terlihat? Kamu bisa meningkatkan kepemimpina dan jumlah penjualanmu melalui sosial media. Ini bisa menjadi tujuan jangka panjang yang besar. Sejak kamu memulai dari nol, sangat mudah untuk melihat adanya kemajuan, tapi pastikan untuk mengatur ekspetasi yang realistis, baik saat proses dan hasil yang diperoleh, jadi manajemenmu tidak tampak mengecewakan.
18. Buat Pelangganmu sebagai Pahlawan
Kamu sudah memiliki bekal studi kasus dan cerita pelanggan. Kesempatan terletak pada cara kamu membagikan cerita-cerita tersebut.
Habiskan waktu untuk menginterview pelanggan dan mendapatkan kisah nyata dalam konteks pribadi (bukan perusahaan) dari mereka. Bisa melalui chatting beberapa jam di Skype, telepon, atau lewat email pribadi yang berisi daftar pertanyaan.
Biarkan cerita menampilkan pelanggan sebagai seseorang yang menyelamatkan hari, datang dengan solusi dan memperoleh penghargaan. Audiensmu akan lebih menanggapi cerita yang jujur dari rekan-rekan mereka ini.
19. Puaskan Dahaga Pengetahuan Komunitasmu
Kamu dan sesama rekan kerjamu adalah orang ahli. Kamu dipekerjakan karena kamu unggul pada apa yang kamu lakukan dan kamu mungkin tahu bidang industrimu dengan baik juga. Ini waktunya untuk membagikan pengetahuan tersebut.
- Jawab semua pertanyaan. Untuk memulai, cari melalui google brand dan bidang industrimu dan kamu akan menemukan pertanyaan-pertanyaan. MarketingProf’s Ann Handley menyebut ini “Pertanyaan tidak terjawab”. Tulis postingan blog untuk setiap jawaban dan bagikan. Kamu tidak hanya membantu pelanggan dan pelanggan potensial, tapi kamu juga membantu dirimu sendiri. Google akan mulai mengenali postinganmu dan kamu akan muncul lebih tinggi pada hasil pencarian.
- Buat blog internal kamu menjadi ahli. Kamu bukan satu-satunya orang dengan wawasan hebat. Anggota tim HR dan tim IT kamu juga orang ahli. Dengan kontribusi dari banyak karyawan, kamu tiba-tiba bisa menciptakan lebih banyak konten berisi.
- Miliki pendapat. Semua pemimpin memiliki ini. Jadi, jika kamu ingin menjadi pemimpin di ruang kamu sendiri, seperti yang Marcus Sheridan bilang, ” Miliki sebuah opini yang ‘DANG’ !”
Orang-orang mencari informasi yang relevan dengan mereka. Jawab pertanyaan yang diajukan dan ajari mereka hal-hal baru.
20. Berpikir dan Berbicara dalam Gambar
Pengguna sosial media memiliki sedikit waktu sedikit untuk membaca konten, apalagi memilih konten lainnya. Untuk membagikan konten yang menarik perhatian mereka dan menciptakan tanggapan emosional, pikirkan tentang bagaimana kamu membagikan informasi. Salah satunya adalah dengan visual.
Ini dia 20 alasan kenapa kamu harus mulai berpikir visual ketika membuat postingan blog, kampanye baru dan strategi sosial mediamu secara keseluruhan :
- Visual itu sederhana dan mudah dipahami.
- Bisa bercerita.
- Bisa cepat menyampaikan pesan.
- Bisa menangkap audiens.
- Visual bisa mengundang audiens untuk bergabung.
- Visual menguatkan identitas brand-mu.
- Memiliki kemampuan untuk menunjukan emosi.
- Membangun kepercayaan dengan komunitasmu.
- Melambangkan brand-mu.
- Bisa menyampaikan emosi.
- Menarik untuk dishare.
- Mudah bekerja di beberapa jejaring sosial.
- Menghemat 1000 kata.
- Bisa mempengaruhi kebiasaan membeli.
- Bisa menjelaskan konsep.
- Bisa meringkas beberapa sudut pandang.
- Bisa mengulangi konsep yang ada.
- Bisa mempromosikan brand, produk, atau layananmu.
- Bisa menunjukkan data kunci/trend.
- Bisa beresonansi dengan komunitasmu.
Komunitasmu bisa mendapatkan keuntungan dari memasukkan foto, video dan infographic ke sosial mediamu. Banyak yang bisa dipelajari dari bagaimana pengguna berbondong-bondong berbagi foto ke website. Cobalah dan undang komunitasmu untuk melakukan hal yang sama.