Kenali Konten Pemasaran Digital
Sahabat Aksi, konten dalam media sosial adalah bukti adanya kehidupan di dalam ekosistem sosial. Konten yang bagus memilki manfaat untuk membangun sebuah komunitas yang mudah diakses dan dikenali dengan cepat oleh mesin pencari seperti Google, Bing, atau Imesh. Tak hanya itu, konten juga menjadi bahan untuk berinteraksi dengan para pengguna media sosial. Kesemuanya akan bermuara pada satu tujuan yaitu untuk mempengaruhi perilaku pengguna media sosial.
Beberapa tipe konten yang sering kita temui adalah, blog post (tulisan pada blog, tweets, status updates di Facebook, video yang diunggah di Youtube, serta webinars (web seminar yang memudahkan orang untuk online kemudian melihat presentasi secara langsung. Selain itu, konten juga bisa berupa infographik (kumpulan data yang dirubah menjadi bentuk gambar untuk mempermudah pembacaan data), laporan hasil penelitian, presentasi slideshare, studi kasus, foto, press rilis dan masih banyak lagi.
Ada juga beberapa konten berbentuk artikel yang mengajarkan tentang tata cara bagaimana membuat sesuatu dengan baik dan benar, artikel hasil interview dengan seseorang baik umum ataupun publik figur, Artikel kliping yang berasal dari mengumpulkan dan menyortir bahan hasil saduran dari pihak ketiga, artikel tentang daftar 10 yang terbaik, dan juga artikel tentang review sebuah produk atau layanan jasa.
Perlu digaris bawahi konten yang baik harus memiliki karakteristik seperti halnya harus sesuai dengan hati nurani, mengutamakan pembaca, familiar, mudah dikenali dengan cepat oleh search engine, dan tetap berpegang teguh pada fakta yang ada. Selain itu konten yang baik haruslah menghibur, menciptakan pemahaman dan paradigma baru, mendidik para penggunanya dan haruslah relevan dengan dunia nyata.
Tidaklah susah untuk membuat sebuah konten yang bagus. Pastinya dibutuhkan kerja keras dan tingkat keahlian tertentu. Tapi ini adalah sesuatu hal yang dapat dipelajari. Jangan lupa juga untuk selalu menjauhkan beberapa hal seperti salah dalam memberikan arah dan tujuan pembuatan konten, tidak memiliki rencana yang matang, memplagiat dan merecycle artikel lama tanpa ada sentuhan modifikasi dari sang penulis, serta memberikan keterangan palsu yang akan menyesatkan para penggunanya.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo berlatih untuk membuat konten yang lebih baik lagi.