Sosial Media untuk Mengenalkan Produk
Hai Sahabat Aksi, tentunya kamu tahu, pengenalan produk kepada masyarakat merupakan bagian dari kegiatan advertising atau dikenal dengan istilah periklanan. Dalam kamus bisnis advertising dijelaskan sebagai kegiatan atau profesi menghasilkan informasi untuk mempromosikan penjualan produk komersial atau jasa. Dalam free dictionary dijelaskan iklan atau periklanan adalah bentuk komunikasi yang digunakan untuk mendorong atau membujuk audiens (pemirsa, pembaca atau pendengar, kadang-kadang sekelompok orang tertentu) untuk melanjutkan atau mengambil beberapa tindakan baru. Hasil yang diinginkan adalah untuk mengarahkan perilaku konsumen terhadap suatu penawaran komersial tertentu.
Beriklan bisa mengacu pada produk yang baru dikeluarkan maupun yang telah lama beredar di masyarakat. Prioritas utamanya adalah untuk memasarkan sebuah produk yang baru saja diluncurkan melalui iklan yang berdampak luas. Selama ini penggunaan media tradisional seperti media elektronik dan media cetak untuk melakukan launching produk memakan biaya yang besar dan waktu yang relatif lama. Maka digunakanlah media sosial sebagai tambahannya, untuk menjangkau lebih banyak orang lagi dengan waktu yang lebih cepat.
Peran penting media sosial tidak bisa dilepas begitu saja dari tool (alat) pemasaran yang saling terintegrasi. Apabila sebuah merek atau produk mau diluncurkan, media sosial digunakan untuk menyebarkan informasi yang sifatnya membuat teman atau pengikutnya menjadi penasaran. Dengan begitu, nama merek itu akan terdongkrak dan banyak dicari serta ditunggu-tunggu oleh orang. Prinsip ini dapat kita lihat aplikasinya dari bentuk iklan dibawah ini:
1. Iklan langsung yang didasarkan pada hubungan pertemanan. Hal Ini bisa menjadi format yang paling efektif. Sebutlah Sahabat aksi baru saja membeli album terbaru dari ‘Adele’. Bgitu senangnya, Sahabat Aksi akan memposting pesan di status yang mengatakan ‘Duh senangnya hari ini saya baru saja membeli Album terbaru dari Adele’. Maka pesan ini akan menyebar ke seluruh jaringan pertemanan sebagai sebuah iklan. Hal ini bisa menjadi modus yang sangat efektif karena sering kali seseorang yang membaca pesan tersebut akan membuat keputusan untuk membeli sesuatu atau melakukan sesuatu berdasarkan pendapat dari teman-teman mereka.
2. Iklan langsung yang ditempatkan di situs jaringan sosial. Ini adalah bentuk yang lebih tradisional dari iklan web yang minimalis keefektifannya. Sama seperti yang Sahabat Aksi lihat iklan banner di situs lain, ini adalah konsep beriklan yang sama. Sahabat Aksi dapat melihat – misalnya – sebagai batu bata di bagian kanan atas halaman MySpace, atau sebagai banner di sebelah kanan profil Facebook dan sebagainya.
3. Iklan tidak langsung dengan menciptakan ‘kelompok’ atau ‘Halaman’ – Ini adalah teknik pemasaran yang inovatif di mana perusahaan menciptakan sebuah ‘halaman’ khusus atau ‘Fan Page’. Disini pengguna dapat memilih untuk bergabung atau tidak. Perusahaan akan menggunakan metode ini untuk membangun sebuah basis ‘pelanggan’ atau ‘fans’ yang akan menjadi tujuan market. Setelah itu perusahaan juga bisa mengadakan kontes, launching produk baru, atau hanya sekedar untuk meningkatkan brand awareness saja.
Sebenarnya masih banyak bentuk model dari iklan yang sering kita temui di media sosial. Jika Sahabat Aksi punya tambahan informasi lainnya lagi. Pintu masukan dan saran terbuka lebar untuk membuat artikel ini lebih lengkap lagi.