Photo: iStockTak dapat dipungkiri, sosial media dapat meningkatkan kualitas kehidupan, khususnya bagi kalangan pebisnis yang menginginkan pertambahan jumlah customer dan menjangkau komunikasi dua arah. Penggunaan sosial media menjadi ujung tombak pergerakan kegiatan bisnis dan menjadi sebuah keharusan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar

Pemasaran dan komunikasi melalui saluran sosial media bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Brand atau merek dalam kamus besar bahasa Indonesia didefinisikan sebagai tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dsb) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal atau cap (tanda)  pengenal. Sebuah brand juga identik dengan sebuah nama, istilah, atau simbol dari penjual barang atau penyedia jasa yang membedakan antara yang satu dengan yang  lainnya.

Sebuah brand bukan hanya sebagai masalah logo atau simbol semata, namun sebuah brand dapat kita lihat sebagai cara pandang pelanggan memandang dan memperlakukan brand itu sendiri. Hal ini  merupakan bagian refleksi dari setiap tindakan yang dilakukan sebuah brand terhadap pelanggannya. Setiap aktivitas yang dilakukan menjadi penilaian pelanggan untuk menggunakan sebuah brand. Seiring berjalannya waktu, kampanye produk yang kita lakukan pada akhirnya membuat pelanggan mencintai setiap apapun yang brand hasilkan atau kerjakan.

Sementara itu, awareness secara sederhananya dapat kita artikan sebagai kesadaran, keadaan mengerti akan sesuatu hal. Menurut Wikipedia, awareness adalah sebuah keadaan atau kemampuan seseorang  untuk  melihat, merasakan, atau sadar akan sebuah kejadian, obyek atau pola-pola sensorik dari semua indra. Lebih luasnya lagi sebuah keadaan atau kualitas kesadaran seseorang terhadap suatu hal.

Bila kita gabungkan kedua kesimpulan di atas, brand awareness merupakan kehadiran perusahaan kita ditengah-tengah arus sosial yang sedang berkembang dengan pesat. Di dalam kegiatan pengguna sosial media yaitu berbagi, berkomunikasi, serta mengeluarkan opini terhadap berbagai topik  isu yang sedang hangat diperbincangkan. Berbicara mengenai eksistensi sebuah produk atau jasa yang kita hasilkan, maka brand awareness berarti seberapa besar brand dikenal oleh para pengguna sosial media.

Dalam pengertian lainnya, brand awareness merupakan kemampuan pembeli potensial untuk mengenali atau mengingat sebuah merk atau penyedia jasa. Hal ini akan membantu pembeli untuk mengerti produk dan jasa yang yang mana yang akan mereka pakai. Brand awareness memastikan bahwa pelanggan mengetahui yang mana dari kebutuhan mereka yang akan mereka penuhi melalui produk dan jasa yang perusahaan hasilkan.

Lalu, apa hubungan sosial media dengan brand awareness? Terdapat tiga tahapan yang mempengaruhi konsumen dalam menancapkan brand awareness melalui penggunaan sosial media.

Tahapan yang teratas adalah Top Of Mind. Apabila kita menyebutkan sebuah media jejaring social terpopuler saat ini, maka situs yang pertama terlintas di pikiran kita adalah Facebook. Ya, Facebook telah menjadi top of mind sebuah tingkatan teratas dalam brand awareness. Sama halnya dengan bila seseorang yang akan mengadakan transaksi jual beli, situs  pertama yang akan diakses adalah Ebay, dsb.

Tahapan berikutnya ada Brand recall yaitu nama brand yang disebutkan setelah top of mind. Dalam kasus jejaring social tadi pengguna internet tentu akan menjawab Twitter sebagai brand recall-nya. Kemudian ada brand recognition yaitu merek yang kita kenal setelah orang menyebutkan nama brand tersebut.

Tahapan paling bawah ada unaware of brand. Kita sama sekali tidak pernah tahu akan adanya merek tersebut. Setelah dikenal dengan baik maka timbul perasaan mencintai Brand, dilanjutkan dengan bangga menggunakan produk atau jasa brand tersebut, menyebabkan pelanggan akan memberikan kesetiaannya terhadap brand tersebut, Bila sudah setia pelanggan tidak akan sungkan-sungkan mengeluarkan sejumlah uang yang mereka miliki untuk membeli produk tersebut.

Tentunya dalam hal ini perusahaan akan meraup keuntungan  besar daripadanya. Oleh Karena itu perusahaan rela merogoh kocek mereka mengeluarkan dana untuk membayar para ahli dengan harga tinggi untuk mendapatkan design logo atau nama brand yang dapat dengan cepat melekat di hati para pelanggan.

Nah Bagaimana sudah cukup jelaskan penjelasan Brand awarenessnya? Semoga bermanfaat Sahabat Aksi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nine + 16 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.