Statistik Penggunaan Media Sosial pada Tahun 2012
Sahabat Aksi, apakah kamu tahu? Menurut survey yang dilakukan oleh hubspot blog, statistik pertama dari infographic menunjukkan bahwa 44,4% dari 6.491 respondent responden yang disurvey pada tahun 2012 mengakui, mereka dapat dikatakan seseorang yang “ahli” atau “mahir” dalam tingkat kemampuan penguasaan media sosial. Hal ini menunjukkan, pengguna media sosial merasa ada peningkatan kemampuan dari diri mereka untuk dapat mengoptimalkan “sesuatu” (yaitu media sosial itu sendiri yang pernah dianggap sebagai teknologi baru dan tidak banyak dikenal oleh masyarakat luas).
Bukan lagi rahasia umum kalau di dunia pemasaran media sosial, Facebook dan Twitter-lah yang memimpin jaringan sosial paling populer. Namun, yang mengejutkan adalah Google + muncul sebagai jaringan yang paling populer ketiga. Google+ secara historisnya telah diperdebatkan oleh banyak pihak dan mendapatkan cap atau label “tidak berguna” ketika dihubungkan dengan kemampuannya untuk menjadi sebuah media jejaring sosial karena tidak ROI (relevant objektif dan Impactful). Jadi, satu teori di balik peringkat ini bisa jadi Google+ memperoleh peringkat ketiga berdasarkan dari tingginya nilai SEO (Search engine Optimization).
Sementara itu, LinkedIn berada pada tempat kelima. Ternyata, 74,1% dari pemasar menggunakan LinkedIn sebagai alat untuk branding. Hal ini menjadi sangat menarik karena pada platform LinkedIn di halaman perusahaannya tidak memberikan banyak pilihan untuk branding. Memang pemasar dapat memperbarui status mereka dan menambahkan logo perusahaan, namun pada Linkedin tidak ditemukan suatu kemampuan dan fungsi bagi sebuah brand untuk mengekspose Brand Image lebih baik lagi dibandingkan dengan yang mereka miliki di jaringan visual seperti Facebook atau Pinterest. Satu teori di balik statistik ini adalah pemasar melakukan branding melalui karyawan. Hal ini dikarenakan LinkedIn adalah platform yang sangat baik untuk memamerkan bakat luar biasa karyawan yang membawa kepada image perusahaan Anda. Tentunya perusahaan yang didukung oleh talenta terbaik akan menaikkan pamor perusahaan tersebut.
Terakhir, ternyata 60,2% dari pemasar mencari pilihan analisis dalam perbendaharaan alat media sosial mereka. Hal ini tentunya tidak mengherankan karena ketika seseorang pemasar mengkomunikasikan pesan mereka secara online, mereka ingin tahu persis bagaimana dan upaya-upaya apa saja yang akan menguntungkan mereka dengan menganalisis apakah setiap strategi sosial sampai ke tujuan akhir, yaitu seberapa efektifkah usaha pemasaran yang selama ini telah mereka lakukan.